Nada Dering HP Picu Kerusuhan Dua Suku Papua


Perayaan Idul Adha di Kota Jayapura, Papua, Rabu 17 November 2010 diwarnai kerusuhan antar warga asli Papua.

Warga suku Wamena, asal Pegunungan Papua menyerang dan membakar puluhan rumah dan dua unit mobil milik warga di Kampung Yoka.

Sementara tiga warga mengalami luka - luka akibat terkena panah, parang dan senapan angin saat kerusuhan antar suku terjadi.

Aksi kekerasan tersebut dipicu lagu nada dering di dalam telepon seluler milik warga suku Yoka yang dinilai menganggu kehormatan dan martabat warga suku Wamena.

Warga suku Wamena yang mengetahui adanya nada dering berisi penghinaan tersebut marah dan langsung melakukan penyerangan ke pemukiman warga suku Yoka sekitar 09.00 WIT.

Amuk massa ratusan warga suku Wamena itu tak bisa dibendung oleh siapapun, sementara warga kampung Yoka berupaya menyelamatkan diri saat warga asal Pegunungan Papua itu mengamuk.

Aparat keamanan yang tiba beberapa menit kemudian berupaya menentramkan amarah warga suku Wamena. Rentetan tembakan ke atas udara dikeluarkan aparat, mengingat amuk warga suku Wamena kian memuncak.

Untung saja, tembakan peringatan yang dikeluarkan aparat kepolisian mampu meredam amaarah warga suku Wamena.

Kapolresta Jayapura, AKBP Imam Setiawan kepada wartawan, membenarkan peristiwa penyerangan yang dilakukan ratusan warga suku Wamena ke pemukiman warga Kampung Yoka.

“Ratusan warga suku Wamena mengamuk karena tidak terima dari nada sambung yang dibuat seorang warga suku Yoka. Lagu nada sambung itu sangat menghina harga diri dan martabat warga suku Wamena,” ujarnya.

Kapolresta mengatakan, pelaku pembuat lagu nada sambung tersebut kini telah diamankan oleh aparat kepolisian, Sementara para warga suku Wamena yang masih terprovokasi sedang dikumpulkan di depan Museum Expo Waena Jayapura untuk ditenangkan.

“Polisi masih menenangkan amarah warga yang terprovokasi. Sekitar 35 unit rumah dan 2 unit mobil milik warga suku Yoka dibakar saat warga suku Wamena mengamuk,” tuturnya.

Kapolresta menambahkan, kerusuhan antar warga Papua itu menimbulkan korban luka. "Laporan sementara ada 3 warga dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami luka terkena panah, parang dan senapan angin. Tapi polisi belum mengecek dari suku mana korban yang mengalami luka serius tersebut," tambahnya.

Situasi di Kampung Yoka kembali berangsur-angsur kondusif beberapa menit berikutnya, setelah pihak kepolisian membubarkan masyarakat yang menonton. Aksi amuk warga Wamena terjadi saat sejumlah warga muslim di Jayapura melaksanakan Salat Idul Adha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar